Jumat, 22 April 2011

Mario Teguh



Jadilah pribadi beriman, dan biasakanlah diri Anda untuk bekerja dengan

TIGA KUALITAS PRIBADI
...
  yang menjadikan keberhasilan Anda tidak bisa ditahan.

FOKUS

  Berfokuslah pada satu hal atau kemampuan yang menjadikan
Anda pribadi yang bernilai.

OBSESI

  Tenggelamlah dalam ketertarikan yang hebat untuk menjadi ahli.

DISIPLIN

  Setia kepada keteraturan untuk melakukan yang menghebatkan Anda.

Mario Teguh – Kaca Mata Kuda
Mario Teguh
Bagi engkau yang diabaikan, bisikkanlah  Tuhanku,

...Apakah akan ada bedanya aku ada atau tak pernah ada?

Jika aku penting, mengapakah mudah bagiku untuk diabaikan,
mengapakah aku sampai harus merendahkan diriku untuk diperhatikan?

Mengapakah orang yang seharusnya menyayangiku, justru menyakitiku?

Mengapakah mudah baginya untuk menelantarkan harapan baikku?

Tuhan, aku jiwa kecintaan Mu

Selamatkanlah aku ..

Aamiin



Mario Teguh
Selalu lakukanlah lebih
daripada yang diharapkan dari Anda.

Hukumnya adalah
apabila Anda melakukan lebih banyak
...untuk bayaran yang Anda terima,
Anda akan dibayar lebih
untuk yang Anda lakukan.

Yakinilah bahwa
dia yang melebihkan kebaikan
untuk orang lain
akan dilebihkan kebaikan baginya.

Sebaliknya,
dia yang mengurangi hak orang lain
akan menjadikan dirinya
justru semakin terkurangi oleh kelebihannya.

Mario Teguh
 

Makna penelitian

Konsep Dasar Penelitian Pendidikan
A. Hakikat Penelitian
Rasa ingin tahu merupakan salah satu sifat dasar yang dimiliki manusia.  Sifat tersebut akan mendorong manusia bertanya untuk mendapatkan pengetahuan. Setiap manusia yang berakal sehat sudah pasti memiliki pengetahuan, baik berupa fakta, konsep, prinsip, maupun prosedur tentang suatu obyek. Pengetahuan dapat dimiliki berkat adanya pengalaman atau melalui interaksi antara manusia dengan lingkungannya. Secara universal, terdapat tiga jenis pengetahuan yang selama ini mendasari kehidupan manusia yaitu: (1) logika yang dapat membedakan antara benar dan salah; (2) etika yang dapat membedakan antara baik dan buruk; serta (3) estetika yang dapat membedakan antara indah dan jelek. Kepekaan indra yang dimiliki, merupakan modal dasar dalam memperoleh pengetahuan tersebut.

Salah satu wujud pengetahuan yang dimiliki manusia adalah pengetahuan ilmiah yang lazim dikatakan sebagai “ilmu”. Ilmu adalah bagian pengetahuan, namun tidak semua pengetahuan dapat dikatakan ilmu. Ilmu adalah pengetahuan yang didasari oleh dua teori kebenaran yaitu koherensi dan korespondensi. Koherensi menyatakan bahwa sesuatu pernyataan dikatakan benar jika pernyataan tersebut konsisten dengan pernyataan sebelumnya. Koherensi dalam pengetahuan diperoleh melalui pendekatan logis atau berpikir secara rasional. Korespondensi menyatakan bahwa suatu pernyataan dikatakan benar jika pernyataan tersebut didasarkan atas fakta atau realita. Koherensi dalam pengetahuan diperoleh melalui pendekatan empirik atau bertolak dari fakta. Dengan demikian, kebenaran ilmu harus dapat dideskripsikan secara rasional dan dibuktikan secara empirik.
Koherensi dan korespondensi mendasari bagaimana ilmu diperoleh telah melahirkan cara mendapatkan kebenaran ilmiah. Proses untuk mendapatkan ilmu agar memiliki nilai kebenaran harus dilandasai oleh cara berpikir yang rasional berdasarkan logika dan berpikir empiris berdasarkan fakta. Salah satu cara untuk mendapatkan ilmu adalah melalui penelitian. Banyak definisi tentang penelitian tergantung sudut pandang masing-masing. Penelitian dapat didefinisikan sebagai upaya mencari jawaban yang benar atas suatu masalah berdasarkan logika dan didukung oleh fakta empirik. Dapat pula dikatakan bahwa penelitian adalah kegiatan yang dilakukan secara sistematis melalui proses pengumpulan data, pengolah data, serta menarik kesimpulan berdasarkan data menggunakan metode dan teknik tertentu.
Pengertian tersebut di atas menyiratkan bahwa penelitian adalah langkah sistematis dalam upaya memecahkan masalah. Penelitian merupakan penelaahan terkendali yang mengandung dua hal pokok yaitu logika berpikir dan data atau informasi yang dikumpulkan secara empiris (Sudjana, 2001). Logika berpikir tampak dalam langkah-langkah sistematis mulai dari pengumpulan, pengolahan, analisis, penafsiran dan pengujian data sampai diperolehnya suatau kesimpulan. Informasi dikatakan empiris jika sumber data mengambarkan fakta yang terjadi bukan sekedar pemikiran atau rekayasa peneliti. Penelitian menggabungkan cara berpikir rasional yang didasari oleh logika/penalaran dan cara berpikir empiris yang didasari oleh fakta/ realita.
Penelitian sebagai upaya untuk memperoleh kebenaran harus didasari oleh proses berpikir ilmiah yang dituangka dalam metode ilmiah. Metode ilmiah adalah kerangka landasan bagi terciptanya pengetahuan ilmiah. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode ilmiah mengandung dua unsur penting yakni pengamatan (observation) dan penalaran (reasoning). Metode ilmiah didasari oleh pemikiran bahwa apabila suatu pernyataan ingin diterima sebagai suatu kebenaran maka pernyataan tersebut harus dapat diverifikasi atau diuji kebenarannya secara empirik (berdasarkan  fakta).
Terdapat empat langkah pokok metode ilmiah yang akan mendasari langkah-langkah penelitian yaitu:
  1. Merumuskan masalah; mengajukan pertanyaan untuk dicari jawabannya. Tanpa adanya masalah tidak akan terjadi penelitian, karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah. Rumusan masalah penelitian pada umumnya diajukan dalam bentuk pertanyaan..
  2. Mengajukan hipotesis; mengemukakan jawaban sementara (masih bersifat dugaan) atas pertanyaan yang diajukan sebelumnya. Hipotesis penelitian dapat diperoleh dengan mengkaji berbagai teori berkaitan dengan bidang ilmu yang dijadikan dasar dalam perumusan masalah. Peneliti menelusuri berbagai konsep, prinsip, generalisasi dari sejumlah literatur, jurnal dan sumber lain berkaitan dengan masalah yang diteliti. Kajian terhadap teori merupakan dasar dalam merumuskan kerangka berpikir sehingga dapat diajukan hipotesis sebagai alternatif jawaban atas masalah.
  3. Verifikasi data; mengumpulkan data secara empiris kemudian mengolah dan menganalisis data untuk menguji kebenaran hipotesis. Jenis data yang diperlukan diarahkan oleh makna yang tersirat dalam rumusan hipotesis. Data empiris yang diperlukan adalah data yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis. Dalam hal ini, peneliti harus menentukan jenis data,  dari mana data diperoleh, serta teknik untuk memperoleh data. Data yang terkumpul diolah dan dianalisis dengan cara-cara tertentu yang memenuhi kesahihan dan keterandalan sebagai bahan untuk menguji hipotesis.
  4. Menarik kesimpulan; menentukan jawaban-jawaban definitif atas setiap pertanyaan yang diajukan (menerima atau menolak hipotesis). Hasil uji hipotesis adalah temuan penelitian atau hasil penelitian. Temuan penelitian dibahas dan disintesiskan kemudian disimpulkan. Kesimpulan merupakan adalah jawaban atas rumusan masalah penelitian yang disusun dalam bentuk proposisi atau pernyataan yang telah teruji kebenarannya.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, penelitian ilmiah merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk mengkaji dan memecahkan suatu masalah menggunakan prosedur sistematis berlandaskan data empirik. Berdasarkan proses tersebut di atas, mulai dari langkah kajian teori sampai pada perumusan hipotesis termasuk berpikir rasional atau berpikir deduktif. Sedangkan dari verifikasi data sampai pada generalisasi merupakan proses berpikir induktif. Proses tersebut adalah wujud dari proses berpikir ilmiah. Itulah sebabnya penelitian dikatakan sebagai operasionalisasi metode ilmiah.
Untuk mendapatkan kebenaran ilmiah, penelitian harus mengandung unsur keilmuan dalam aktivitasnya. Penelitian yang dilaksanakan secara ilmiah berarti kegiatan penelitian didasarkan pada karakeristik keilmuan yaitu:
  1. Rasional: penyelidikan ilmiah adalah sesuatu yang masuk akal dan terjangkau oleh penalaran manusia.
  2. Empiris: menggunakan cara-cara tertentu yang dapat diamati orang lain dengan menggunakan panca indera manusia.
  3. Sistematis: menggunakan proses dengan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Penelitian dikatakan tidak ilmiah jika tidak menggunakan penalaran logis, tetapi menggunakan prinsip kebetulan, coba-coba, spekulasi. Cara-cara seperti ini tidak tepat digunakan untuk pengembangan suatu profesi ataupun keilmuan tertentu. Suatu penelitian dikatakan baik (dalam arti ilmiah) jika mengikuti cara-cara yang telah ditentukan serta dilaksanakan dengan adanya unsur kesengajaan bukan secara kebetulan.
Dalam keseharian sering ditemukan konsep-konsep yang kurang tepat dalam memaknai penelitian antara lain:
  1. Penelitian bukan sekedar kegiatan mengumpulkan data atau informasi. Misalnya, seorang kepala sekolah bermaksud mengadakan penelitian tentang latar belakang pendidikan orang tua siswa di sekolahnya. Kepala sekolah tersebut belum dapat dikatakan melakukan penelitian tetapi hanya sekedar mengumpulkan data atau informasi saja. Pengumpulan data hanya merupakan salah satu bagian kegiatan dari rangkaian proses penelitian. Langkah berikutnya yang harus dilakukan kepala sekolah agar kegiatan tersebut menjadi penelitian adalah menganalisis data. Data yang telah diperolehnya dapat digunakan misalnya untuk meneliti pengaruh latar belakang pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar siswa.
  2. Penelitian bukan hanya sekedar memindahkan fakta dari suatu tempat ke tempat lain. Misalnya seorang pengawas telah berhasil mengumpulkan banyak data/infromasi tentang implementasi MBS di sekolah binaanya dan menyusunnya dalam sebuah laporan. Kegiatan yang dilakukan pengawas tersebut bukanlah suatu penelitian. Laporan yang dihasilkannya juga bukan laporan penelitian. Kegiatan dimaksud akan menjadi suatu penelitian ketika pengawas yang bersangkutan melakukan analisis data lebih lanjut sehingga diperoleh suatu kesimpulan. Misalnya: (1) faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi MBS; atau (2) faktor-faktor penghambat implementasi MBS serta upaya mengatasinya.
B. Tujuan Umum Penelitian
Uraian di atas memperlihatkan bahwa penelitian adalah penyaluran rasa ingin tahu manusia terhadap sesuatu/masalah dengan melakukan tindakan tertentu (misalnya memeriksa, menelaah, mempelajari dengan cermat/sungguh-sungguh) sehingga diperoleh suatu temuan berupa kebenaran, jawaban, atau pengembangan ilmu pengetahuan. Terkait dengan ilmu pengetahuan, dapat dikemukakan tiga tujuan umum penelitian yaitu:
  1. Tujuan Eksploratif, penelitian dilaksanakan untuk menemukan sesuatu (ilmu pengetahuan) yang baru dalam bidang tertentu. Ilmu yang diperoleh melalui penelitian betul-betul baru belum pernah diketahui sebelumnya. Misalnya suatu penelitian telah menghasilkan kriteria kepemimpian efektif dalam MBS. Contoh lainnya adalah penelitian yang menghasilkan suatu metode baru pembelajaran matematika yang menyenangkan siswa.
  2. Tujuan Verifikatif, penelitian dilaksanakan untuk menguji kebenaran dari sesuatu (ilmu pengetahuan) yang telah ada. Data penelitian yang diperoleh digunakan untuk membuktikan adanya keraguan terhadap infromasi atau ilmu pengetahuan tertentu. Misalnya, suatu penelitian dilakukan untuk membuktian adanya pengaruh kecerdasan emosional terhadap gaya kepemimpinan. Contoh lainnya adalah penelitian yang dilakukan untuk menguji efektivitas metode pembelajaran yang telah dikembangkan di luar negeri jika diterapkan di Indonesia.
  3. Tujuan Pengembangan, penelitian dilaksanakan untuk mengembangkan sesuatu (ilmu pengetahuan) yang telah ada. Penelitian dilakukan untuk mengembangkan atau memperdalam ilmu pegetahuan yang telah ada. Misalnya penelitian tentang implementasi metode inquiry dalam pembelajaran IPS yang sebelumnya telah digunakan dalam pembelajaran IPA. Contoh lainnya adalah penelitian tentang sistem penjaminan mutu (Quality Assurannce) dalam organisasi/satuan pendidikan yang sebelumnya telah berhasil diterpakan dalam organisasi bisnis/perusahaan.
=============
Diambil dan adaptasi dari Bahan Belajar Mandiri Kegiatan Pelatihan Pengawas Sekolah. Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik  dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional

Legu Gam

Proposal:

 ANALISIS KESULITAN BELAJAR MAHASISWA SEMESTER DUA DALAM MENENTUKAN NILAI-NILAI SUDUT ISTIMEWA DI KUADRAN DUA, TIGA DAN EMPAT

 ( Disusun sebagai salah satu syarat mengikuti perkuliahan penelitian pendidikan matematika )


Oleh :


Darno
O30808019












PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE
2009



























 
Proposal:

 ANALISIS KESULITAN BELAJAR MAHASISWA SEMESTER DUA DALAM MENENTUKAN NILAI-NILAI SUDUT ISTIMEWA DI KUADRAN DUA, TIGA DAN EMPAT

 ( Disusun sebagai salah satu syarat mengikuti perkuliahan penelitian pendidikan matematika )


Oleh :


Darno
O30808019












PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE
2009





























BAB I
  PENDAHULUAN
Menurut Sunarya ( 1989 ), Pendidikan nasional adalah suatu system pendidikan yang terdiri atas landasan dan dijiwai oleh falsafah hidup suatu bangsa dan tujuannya bersifat mengabdi kepada kepentingan dan cita-cita nasional bangsa tersebut. Sementara itu Departemen pendidikan dan kebudayaan ( 1976 ), merumuskan bahwa pendidikan nasional ialah suatu usaha untuk membimbing para warga Negara Indonesia menjadi Pancasila, yang berpribadi, berdasarkan akan Ketuhanan berkesadaran masyarakat dan mampu membudayakan alam sekitar. Dalam Undang-undang RI No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem pendidikan Nasional pada Bab I pasal 2 berbunyi : Sistem Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia
Dalam dunia pendidikan, guru memegang peranan penting dan strategis sebagai pengajar, pendidik  dan pelatih para siswa . Guru merupakan agen perubahan social ( agent of social change ) yang mengubah pola pikir, sikap dan perilaku umat manusia menuju kehidupan yang lebih baik, lebih bermartabat, dan lebih mandiri.
Pendidikan berintikan interaksi antara pendidik dengan peserta didik dalam upaya membantu peserta didik dalam upaya membantu paserta didik menguasai tujuan-tujuan pendidik. Pendidikan dalam lingkungan sekolah lebih bersifat formal. Guru sebagai pendidik disekolah telah dipersiapkan secara formal dalam lembaga pendidikan guru.
Menurut Usman, ( 2000 : 4 ) proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu” Proses pembelajaran merupakan interaksi semua komponen atau unsur yang terdapat dalam pembelajaran yang satu sama lain saling berhubungan dalam sebuah rangkaian untuk mencapai tujuan.
Dari berbagai literature mengenai pengertian belajar dan mengajar yang dilaksanakan oleh guru beserta peserta didik dapat dipahami bahwa hingga saat ini pakar yang berkompeten didunia pendidikans memiliki latar belakang dan sudut pandang yang berbeda-beda. Penjelasan tentang belajar disebutkan bahwa “ belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat tergantung pada proses belajar mengajar yang dialami siswa, baik ketika berada disekolah maupun dilingkungan rumah atau keluarganya sendiri. Oleh karenanya, pemahaman yang benar mengenai arti belajar dengan segala aspek, bentuk, dan manifestasinya mutlak diperlukan oleh para pendidik khususnya para guru. Kekeliruan atau ketidaklengkapan persepsi mereka terhadap proses belajar dan hal-hal yang berkaitan dengannya mungkin akan mengakibatkan kurang bermutunya hasil pembelajaran yang dicapai peserta didik.
Hilgard dan Bower misalnya, mengemukakan definisi belajar sebagai perubahan tingkah laku seseorang terhadap suatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau kadang-kadang sesaat seseorang ( misalnya kelelahan, pengaruh obat dan sebagainya ). ( Ngalim Purwanto, 1988: 85 )
Hintzman dalam bukunya The Psychology of Learning and Memory berpendapat Learning is a change in organism due to experience which can affect the oeganism’s behavior. Artinya, belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme ( manusia atau hewan ) disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut.
Belajar merupakan tindakan dan perilaku peserta didik yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh peserta didik sendiri. Peserta didik adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada dilingkungan sekitar. Setiap kegiatan belajar akan berakhir dengan hasil belajar. Hasil belajar tiap peserta didik dikelas terkumpul dalam himpunan hasil belajar kelas.
Berdasarkan pengamatan peneliti seorang mahasiswa semester dua yang meminta penjelasan kepada peneliti bagaimana cara menentukan nilai-nilai sudut istimewa dikuadran kedua, ketiga dan keempat dengan menggunakan pendekatan sudut yang berelasi. Alasan  peneliti mengangkat masalah ini untuk mengetahui seberapa besar tingkat kesulitan mahasiswa dalam mempelajari pokok bahasan trigononometri dalam menentukan nilai-nilai sudut istimewa dikuadran dua, tiga dan empat.
 Bertolak dari uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih lanjut melalui penelitian dengan judul “ Analisis Kesulitan  Belajar Mahasiswa Semester Dua Dalam Menentukan Nilai-Nilai Sudut Istimewa Dikuadran Kedua, Ketiga Dan Keempat 





















Berdasarkan latar belakang di atas yang telah dikemukakan, permasalahan yang muncul adalah:

Mengacu pada rumusan masalah di atas maka yang menjadi tujuan dalam penelitian  ini yaitu :









BAB  II
KAJIAN PUSTAKA

Dalam Pengertian belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psiko-fisik menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya. Kemudian dalam arti sempit, belajar dimaksudkan sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya ( Sardiman, 2008 : 20-21 )
Sedangkan menurut Djamarah dan zain ( 2006: 10-11 ) bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan keterampilan maupun sikap bahkan meliputi aspek  pribadi. Matematika timbul karena pikiran-pikiran manusia berhubungan dengan ide dan penalaran. Ide-ide yang dihasilkan oleh pikiran-pikiran manusia itu merupakan sistem-sistem yang bersifat untuk menggambarkan konsep-konsep abstrak, dimana masing-masing sistem yang bersifat untuk menggambarkan konsep-konsep abstrak, dimana masing-masing sistem bersifat deduktif sehingga berlaku umum dalam menyelesaikan masalah. Matematika merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang tersusun secara struktur, yang hendak dipelajari dengan jelas sehingga dapat membawa keberhasilan yang bermakna dalam mencapai tujuan yang diharapkan.
Pelajaran akan bermakna bagi peserta didik jika pengajar berusaha menghubungkannya dengan pengalaman masa lampau, atau pengalaman-pengalaman masa lampau, atau pengalaman-pengalaman yang telah mereka miliki sebelumnya. Misalnya guru menjelaskan topik dalam pelajaran matematika, maka guru dapat menghubungkannya dengan pengalaman peserta didik tentang materi-materi yang telah mereka pelajari sebelumnya. Cara itu berdasarkan pada asumsi bahwa apa-apa yang telah mereka miliki sebagai pengalaman akan merangsang motivasinya untuk mempelajari masalah tersebut lebih lanjut.
Hudojo ( 1998 : 108 ) mengemukakan bahwa pelajaran matematika harus dilakukan secara cermat dan benar-benar bermakna bagi siswa, baik dari segi pemilihan materi yang diajarkan maupun dari segi strategi dalam menyampaikan materi.

      
Mahasiswa program studi Matematika yang bisa menentukan nilai-nilai sudut istimewa dikuadran kedua, ketiga dan keempat memahami rumus selisih sudut pada pokok bahasan trigonometri.

























BAB III
METODE PENELITIAN


Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian Deskriptif merupakan metode yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya ( Best, 1982 : 119 ). Variabel pertama dalam penelitian ini adalah angket yang dibagikan kepada mahasiswa yang berisi 10 pertanyaan.
Penelitian ini dilaksanakan di kampus I FKIP terhadap mahasiswa semester dua program studi matematika.

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester II Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan  program studi matematika.
Variabel dalam penelitian ini adalah angket yang dibagikan kepada mahasiswa yang berisi 10 pertanyaan.





Instrumen penelitian yang akan digunakan adalah
Data yang terkumpul akan dianalisis. Data dianalisis agar dapat mengetahui batas pemahaman mahasiswa pada pokok bahasan trigonometri. Langkah-langkah dalam menganalisi data adalah sebagai berikut :
P =
                                                                            
                                                                             n = Jumlah responden
Penafsiran atau interpretasi dari presentase yang diperoleh ditafsirkan berdasarkan kriteria yang dikemukakan oleh kuntjaranigrat dalam ( Adriani, 2004 : 32 ) sebagai berikut :
0%                              = Tak seorang pun
1% - 24%                   = Sebagian kecil
25% - 49%                 = Hampir setengah
50%                           = Setengahnya
51% - 74%                 = Sebagian besar
75% - 99%                 = Hampir seluruhnya
100%                         = Seluruhnya.
DAFTAR PUSTAKA

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka cipta   
Engke, Suwanto.  2010. Penerapan Pembelajaran Kooperatif  Tipe  Stad Pada Materi Logika      Matematika Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Skripsi, Universitas Khairun, Ternate
Hamalik, Oemar. 2001. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Bandung :     Bumi Aksara
Sukadi. 2006. Guru Powerfull Guru Masa Depan. Bandung : Kolbu.
Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta : Bumi Aksara
Syaodihsukmadinata, Nana. 1997. Pengembangan kurikulum Dan Praktek. Bandung :    Rosdakarya
Yunus Namsa, H. M. 2006. Kiprah Baru Profesi Guru Indonesia. Jakarta :  Media Aktualisasi      Pemikiran.







makalah

TEMPO Interaktif, Ternate -Masyarakat adat Ternate akan memperingati Hari ulang tahun Sultan Ternate dengan acara adat Festival Legu Gam (pesta kampung). Acara yang akan  digelar pada 1-16 April mendatang itu juga bertujuan untuk melestarikan sekaligus memperkenalkan adat istiadat dan budaya Maloku Kie Raha kepada generasi muda.

Menurut Ketua Panitia Festival Legu Gam Arifin Djafar, ada berbagai acara budaya yang akan ditampilkan, seperti kirab budaya pesona adat, pawai obor gam ma cahaya, festival soya soya, ritual selai jin, serta ritual keloli kie. "Setidaknya seribu masyarakat adat Kesultanan Ternate akan dilibatkan secara penuh,"kata Arifin kepada Tempo, Jumat (18/3).

Arifin mengatakan, Festival Legu Gam  2011 ini merupakan pesta rakyat yang hanya ada di Kesultanan Ternate di Maluku Utara. Penyelengaraannya pun dikhususkan untuk memperingati hari ulang tahun Sultan Ternate. "Tahun ini, Festival Legu Gam sudah yang ke tujuh kalinya, dan di tahun ini pula kami mengusung tema pesona moluku kieraha pesona nusantara,"ujar Arifin.

Permaisuri Sultan Ternate Boki Nitha Budhi Susanti,  mengatakan Festival Legu Gam sesungguhnya merupakan festival yang sudah menjadi agenda tahunan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. "Meski secara historis Legu Gam dilaksanakan untuk memperingati hari ulang tahun sultan, namun kini festival tersebut sudah menjadi milik masyarakat secara keseluruhan, tujuannya pun kini untuk menarik wisatawan ke Ternate,"jelas Boki Nitha.

Boki Nitha yang juga merupakan anggota DPR RI ini menjelaskan kegiatan dalam Festival Legu Gam  merupakan kegiatan budaya yang berasal dari Kesultanan Ternate. Bahkan tarian dan ritual budaya yang sebelumnya hanya dilakukan di lingkungan internal kesultanan,  ditampilkan dalam festival tersebut. "Ini artinya festival legu gam sudah milik semua orang, dan bisa dinikmati bersama. Oleh karenanya, pihak kesultanan mengharapkan masyarakat juga ikut berpartisipasi,"jelas boki Nitha.

Kesultanan ternate


PDF
Print
E-mail

Friday, 18 March 2011 05:36


Jakarta, press3G- Dalam rangka memperingati hari ulang tahun ke-70 Sultan Ternate, H. Mudaffar Sjah akan menggelar pesta rakyat atau Legu Gam.
Selain untuk melestarikan budaya dan mengembangkan pariwisata, Legu Gam juga di harapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Ternate. Demikian di sampaikan permaisuri Kerajaan Ternate, Boki Ratu Nita Budhi Susanti pada acara konferensi pres yang di gelar di Mesjid Baiturahman, DPR RI, Kamis (17/3).

Menurut Boki Ratu, pesta rakyat ini merupakan wujud kepedulian putra-putri daerah sebagai motor penggerak dalam menggali serta mengembangkan perekonomian dan warisan sosial budaya lokal.

“ Dalam pesta rakyat itu tidak hanya menampilkan kesan pesta saja, tetapi lebih pada mengangkat harkat budaya Moloku Kie Raha yang terdiri dari 29 suku dengan 30 bahasa. Ini merupakan kekayaan budaya yang luar biasa untuk di lestarikan agar dapat terpelihara dengan baik” jelas sang permaisuri

Untuk itu tema yang akan di usung pada event Lagu Gam tahun 2011 ini adalah ‘Memberdayaakan Sistim ekonomi Bala Kusu se Kano-Kano’ yang mengandung arti pemberdayaan ekonomi kerakyatan.

“ Saya berharap momen ini dapat membangun kesadaran kita bersama untuk dapat membantu dan mendukung penyenggaraan festival ini karena akan berdampak besar bagi perekonomian rakyat dan pelestarian budaya Moloku Kie Raha” ujar Boki Ratu yang juga anggota DPR RI Komisi XI.

Festival legu Gam rencananya akan di gelar selama 2 pekan, berlangsung dari tanggal 1 sampai 17 April 2011 dengan melibatkan ribuan masyarakat Ternate. Pada festival tersebut akan di gelar juga pameran kerajinan tangan, seminar, pentas budaya dan pada puncaknya akan ada pemecahan rekor Muri yaitu menari massal yang akan melibatkan kurang lebih 10 ribu orang

Sementara itu tamu yang akan di undang pada acara puncak nanti antara lain, Anggota DPR RI Komisi X, Raja-Raja se-Nusantara, Duta besar Negara-negara sahabat dan para pejabat Negara lainnya. Dengan hiburan artis-artis ibu kota, antara lain Band Zevillia, Vony Sumlang dan Luna Maya.
(sy)

Last Updated on Thursday, 07 April 2011 04:51
 
http://www.press3g.com/images/stories/mw_joomla_logo%20copy.png